Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Kota Semarang, miliki cara lain untuk
peringati Hari Kartini. Kebaya kerap menjadi pakaian yang dikenakan pada
peringatan hari kelahiran tokoh emansipasi wanita dari Jepara itu.
Namun tidak
dengan MGMP PAI SMA Kota Semarang, yang malah menggelar Lomba Mata Pelajaran
dan Seni Islami (Mapsi) pada hari ini, Sabtu (21/4/2018).
Kegiatan yang
berlangsung di SMA Nasima Kota Semarang tersebut diikuti oleh siswa SMA baik
negeri maupun swasta se-Kota Semarang. Ketua MGMP PAI SMA Kota Semarang, Sadi,
menuturkan ada penjelasan khusus di balik terselenggaranya kegiatan ini.
"Satu di
antara nilai yang bisa diambil dari perjuangan RA Kartini adalah habis gelap
terbitlah terang." "Nah dengan dilangsungkannya Mapsi kami berharap
dapag membuat pencerahan baru, sebagaimana kontribusi Kartini untuk
masyarakat," jelasnya.
Terdapat empat
cabang lomba dalam Mapsi tahun ini, yakni tilawatil quran, pidato, debat dan
rebana. Kegiatan ini merupakan bagian agenda rutin dua tahunan MGMP PAI Kota
Semarang. Tahun sebelumnya, lokasi lomba ditempatkan di Hidayatullah.
Lokasi lomba
yang bergilir ini, dijelaskan Sadi sebagai upaya untuk mengenalkan guru dan
anak didik terkait lembaga pendidikan swasta yang juga memiliki nilai unggul
dan tidak kalah dengan sekolah lain.
Selain itu,
lomba ini juga sebagai langkah penyiapan bibit-bibit untuk melangkah ke
kejuaraan tingkat provinsi yang akan dilangsungkan pada 5 Mei 2018 di
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.
Sadi berharap,
ini menjadi sebuah upaya pula untuk pembentukan karakter anak.
"Jika
pengetahuan dapat diketahui melalui USBN, sikap melalui ukuran tingkah baik,
maka keterampilan dapat diukur melalui lomba." "Jadi termasuk upaya
pemenuhan kurikulum juga," ujarnya.
Acara
ini dibuka langsung oleh Kepala Kemenag Kota Semarang, Drs moh Habib MM.